Rabu, 27 Februari 2013

Kehilangan


Kehilangan
Semua yang datang kan PERGI sisakan Lembaran memori
Tetapi
Kasihnya tetap tinggal disini,,,,
Satu persatu yg qt cintai takkan slamanya disini, slalu mendampingi
di hidup ini….

Alunan lagu ini kiranya dapat menenangkan jiwaq, memberiq kekuatan, menyadarkanq bahwa memang semua yang datang akan selalu pergi. Orang yang qt cintai, yang qt sayangi takkan selamanya bisa ada disamping qt. Suatu hari ketika Tuhan menghendaki maka dy akan pergi dari hidup qt, qt takkan pernah tau kapan dan bagaimana dy akan pergi karena semua itu adalah kehendak Tuhan. Ya! Tuhan yang memiliki hidup qt, Dia berkuasa penuh atas diri qt. Yang harus qt lakukan adalah  tetap bersyukur dan tetap percaya bahwa rencana Tuhan akan selalu INDAH….
‘Kehilangan’ adalah kejadian paling menyakitkan dalam hidupq, dan itu kehendak Tuhan. Tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Tuhan. Begitupun denganq, aq manusia biasa yang sudah pasti tidak bisa menghentikan kehendak_Nya saat Dia menghendaki Kematian orang yang paling berarti dalam hidupq. Orang yang sangat q sayangi. Bagiq kematian adalah hal yang paling sulit dan bahkan sangat tidak bisa q terima, sempat terlintas dalam benakq Tuhan jahat! . Namun aq sadar, Tuhan yang menciptakan qt dan Dia punya hak penuh terhadap qt. Aq berusaha menerima kenyataan ini meskipun aq selalu berharap ini hanyalah mimpi.
,,,,,,_oOo_,,,,,,

                Pagi itu langit tampak cerah, hari terasa begitu indah. Membuatq semakin bersemangat untuk pergi ke Sekolah.
Aq keluar dari kamarq dengan semangat menuju meja makan. Nampak olehq sarapan yang selalu di hidangkan oleh Bunda. Nasi goreng kesukaan keluarga kami. “hmmm yummy” kataq dengan sedikit godaan manja agar Bunda semangat membuatkanq nasi goreng setiap pagi ^_^.. Tapi aq terdiam membisu saat pandanganq tertuju pada 2 tempat duduk yang selalu kosong selama seminggu ini. Sampai kapan 2 kursi itu akan terus kosong ??,, Minggu kemarin Kak  Dhika sakit jadi Ayah membawanya ke rumah sakit. Setelah di periksa, Dokter menyarankan untuk Rawat Inap dan Ayah menyetujuinya. Seminggu ini Ayah selalu menemaninya di rumah sakit.
“sayang, ayo duduk.. qt sarapan” kata Bunda sambil menuntunq untuk duduk.
“hmmmm” aq menghela nafas.
“ayo dong Dhisa.. Jangan murung gitu, Bunda punya kabar bahagia untukmu”. Kata Bunda
“Apa itu Bun ???” Tanyaq dengan semangat’45 berharap kabar itu tentang Kak Dhika.
“Tapi… Sarapan dulu,,,,” kata Bunda membuatq penasaran
Dengan kecepatan penuh aq menghabiskan sarapanq karena tak sabar lagi ingin mendengar kabar bahagia itu.
“Oke! Sekarang kasih tau kabarnya….” Kataq tanpa menyadari bahwa ada 2 butir nasi yang tertinggal di daguq..hehehe
“ckckck Putri Bunda….” kata Bunda sambil tertawa kecil lalu mengambil 2 butir nasi itu.
“hehehe ^_^” aq tertawa kecil
“Kabar bahagianya adalah,,,,hmmm kasih tau nggak ya??!” canda Bunda
“aaaahhhhhhh,,, Bunda…” L rengekq….
“iya,,iya,, kabar bahagianya itu nanti siang Kak Dhika pulang J
“Yes!!!!! Akhirnya Kak Dhika pulang…. Hore!!!!!” kataq dengan girang.
….
Saat disekolah, aq ingin sekali cepat2 pulang ke rumah. Aq sangat ingin melihat Kak Dhika. Semoga dy tidak sakit lagi,, Amin!  Kataq dalam hati.
“Hey! Ngelamun aja.. senyum2 sendiri pula.” Kata Ayu sahabatq
“Ye,,, ganggu aja orang lagi ngelamun!” keluhq.
“chhiiieeee yang lagi jatuh cinta” goda Ayu.
“enak aja asbak(asal tebak) qm.. Aq lagi membayangkan wajah kak Dhika yg ganteng.. gak sabar pengen ketemuJ” jelasq dengan wajah yang berseri….
“wahhhhhJ kak Dhika udah sembuh ?!” tanya Ayu dengan semangat
“Nah,,ketahuan deh…. Qm suka khan ma kkq?! Ayo ngakuuuu…” Godaq melihat sahabatq yang tampak sangat bahagia sepertiq.
“ahhhhh Dhisa,,,,nggak koq.. aq khan cuma nanya” katanya dengan wajah memerahJ
“kelihatan tau…. Ntr ke rumah yukkkk,,,, kangen juga khan ma kak Dhika” ajakq.
“boleh.. udah lama juga aq gak main ke rumah qm.. Pintunya belum pindah khan ?!” jawabnya sambil bergurau..
“Iyalah…. Bisa aja qm nieJ” kataq                            
Akhirnya lonceng sekolah berbunyi, sebagai tanda berakhirnya KBM(Kegiatan Belajar Mengajar) di sekolah. Waktunya untuk pulaaannnnnng! Bahagianya J
Tiba dirumah, nampak orang yang sudah sangat tidak asing bagiq sedang duduk di teras. Orang yang q tunggu2 kepulangannya.
“Kak Dhikaaaaaaa!!!!” teriakQ lalu berlari menghampirinya, saking senangnya aq sampai lupa kalau aq datang bersama Ayu, sahabat setiaQ.
“Ayu, qm gak nyapa Kak Dhika..?” Tanyaq sambil menoleh kesamping
“Ooooopppssss,,Ayu ketinggalan..” kataq sambil menoleh ke depan jalan masuk rumahq dan nampak Ayu yang bengong melihat tingkahq tadi. Xixixi J
“Qm ini ! Masa Temennya di tinggalin. Ckckck..” protes Kak Dhika
“Ehm,,hm,, ada pembelaan ya ?!”
“Dhisaaaa,,,,” teriak kak Dhika sambil mencoba untuk memulai kebiasaan buruk.a ‘mencubit pipiq’ tapi gagal karena aq segera berlari ke tempat perhentian Ayu.
“Hey! Udah lampu hijau tuh!! Jalan yukk..” candaq
“Hmmmm,,dasarr!! Aq selalu terlupakan….” Keluh Ayu dengan kecewa L
“Maaf,,L jangan marah ya….?! Hu’um….” Kataq dengan wajah memelas andalanQ.
“IIIIyyyyyaaaa! Gak tega aq lihat muka qm. Hmm”
“Nahh,, gituuu donk..”

….
“Hay,, Ayu.. apa kabar ?” sapa kak Dhika saat kami berada tepat di hadapannya.
“Hay juga kak,, baik kak.. kk sendiri sudah merasa sehat ?!
“Ehm….” Kataq memotong percakapan 2 manusia itu.. xixixi
“Dhisa,, apaan sie..” keluh Ayu.
“Aq buatkan minum dulu ya.. Kalian ngobrol dulu” kataq sambil berlalu meninggalkan mereka berdua di teras.
Aq sengaja ke kamar dulu untuk mengganti pakaian seragamq lalu menuju ke dapur untuk membuatkan minum supaya mereka bisa lebih lama mengobrol. Sudah lumayan lama mereka saling memendam rasa, Ayu orangnya emang lumayan pendiam dan tidak terlalu suka bercanda dgn orang lain selain aq. Jadi agak sulit bagi kak Dhika yang cerewet itu untuk mendekatinya. Tapi, mereka sebenarnya serasi juga. Sepertinya aq harus mencoba membuat mereka dekat, Ayu khan sahabat baikq jadi apa salahnya jika q jodohkan dengan kak Dhika (chiieee,, mw jadi pencoblang).
Opsss,, sepertinya aq sudah terlalu lama mengatur strategi dikamar. Waktunya untuk beraksi! J
“kapan Kak Dhika masuk sekolah lagi?” tanya Ayu
“Chiiieeee,, kangen ni yeee…..” candaq dari depan pintu sambil membawa jus untuk Ayu, lagi-lagi aq memotong pembicaraan mereka sehingga Kak Dhika tidak sempat menjawab pertanyaan Ayu untuk kedua kalinya. (wkwkwk dasar  anak nakal!!)
“Ah, Dhisa ngagetin aja. Qm bwt minum untuk berapa orang sie ?” tanya kak Dhika krna q terlalu lama buatnya.
“yaa Untuk 1 oranglah.. Emang Ayunya ada berapa????  1 aja khan?!” jawabq dengan polos
“Lamaa banget, kayak buat minum tuk orang sekampungg!”  protes kak Dhika
“Aq sengaja kalee lama2,,khan biar kalian ada kesempatan buat ngobrol 4mata!” bisikq pada kak Dhika dan dy tersenyum manis.. dasarr
Aq pun bergabung dan kami mulai mengobrol. Menyenangkan! Aq bahagia bisa melihat Kak Dhika di rumah, apalagi melihat sahabatq yang mulai cerewet J. Terlihat saat kami mengobrol dy berkali2 membuat kami tertawa karena gurauannya. Awal yang baik sahabatQ.
Malam pun tiba, waktunya untuk beristirahat. Semoga aq Mimpi indah seindah hari ini….
zzZZZZZ….

….
“Hoammmm,,silau….”keluhQ saat kak Dhika membuka jendela kamarQ
“Ayo bangun…. Sudah siang nie! Siap2 sekolah gih..” kata kak Dhika.
“Addduuhhhh, kapan sie kakak akan berhenti  membuka jendelaq setiap pagi ?!” keluhq lagi padanya yg selalu melakukan kebiasaannya membuka jendelaq dan membuatq silauuuu terkena pancaran sinar mentari.
“tenang aja, sebentar lagi..” kata kak Dhika tapi terdengar sayup2 olehq karena masih ngantuk.
“Ayooo cepat bangun!” katanya lagi sambil menarik tanganq.
“iya,,iyaa,,”

Setelah bersiap2, seperti biasa aq menuju ruang makan untuk sarapan. Rasanya bahagia melihat 2 kursi itu sudah tidak kosong lagi. Trimakasih Tuhan J. Pagi ini, kembali seperti pagi2 sebelumnya. Aq bisa menikmati sarapan pagi bersama Bunda, Ayah dan Kak Dhika. Aq bisa melihat lesung pipi yang tercipta di pipinya saat dy mengunyah makanannya. Sungguh hal yang paling mebahagiakan di hidupQ. Aq berharap dy tidak sakit lagi, aq tidak ingin melewati hari-hariq tanpa dy, kakak Laki-Laki satu2nya yang Q miliki.
Hari ini kak Dhika sudah pulih dan bisa masuk sekolah lagi, senengnya bisa berangkat bareng dy..
“Hellooooww!!” sapaq pada Ayu yang sedang menikmati sarapannya di Kantin sekolah.
“Ehh ngagetin! Tumben datangnya cepet banget.. “ Tanya Ayu padaq yang pagi ini lumayan cpt datang k sekolah.
“biasalah,, aq khan berangkat bareng kak Dhika. Tau kan dy itu orgnya terlalu rajin !” Kataq sambil menyambar Tempe goreng terakhir di piring Ayu. Wkwkwk
“Kak Dhika dah masuk sekolah?” tanyanya dengan semangat sampai2 dia gak sadar kalau aq sudah menghabiskan satu2nya tempe goreng yg tersisa di piringnya dan masih mencoba untuk meraba2 piring yg sudah kosong.
“wah,, hbs rupanya!”
“baru sadar ?! Udah q sergap dari tadi kalee..”
“ahh,, dasarr qm!”
“Hey,,hey.. disini rupanya adikq syg” kata kak Dhika yang tiba2 muncul di kantin.
“iya,,ada apa kak ?” tanyaq
“kangen,,”katanya dengan manja.
“Kangen ma Ayu mksudnya??” Godaq sambil bemain mata dengan Ayu ^_* (ting!) wkwkwk
Teng,,Teng,,Teng….
Lonceng masuk berbunyi saat Ayu akan mengeluarkan kalimat2 protesnya atas pernyataanq tadi. Akhirnya pending deh….
“Qt ketemu saat istirahat nanti ya!” kata kak Dhika pada kami dan berlalu dengan cepat.
“Hmmmm,, lihat tuh kk Qm yang sangat disiplin waktu. Pdhal yang lain nyantai2 aja dnger lonceng berbunyi”
“Tapii gitu2 qm diam2 mengagumi dy khan?! Ayo ngaku….”
“Dhisa,,udahan ah.. Godain trs deh dri kmrin..” kata Ayu malu2..

….
Waktu istirahat pun tiba,, Aq dan Ayu berjalan santai ke Kantin untuk menemui kak Dhika..
Seperti dugaanq, kak Dhika sdh duduk manis di Kantin dengan segelas Teh hangat.
“hai kak..” sapaq dan Ayu. Kami saling bertatapan krna mengucapkan sapaan secara bersamaan.
“chieeee,, kompak amat” kata kak Dhika
“hehehe,, biasalah kak.. Sahabat sejati” kata Ayu
Kami bertiga pun memulai bercanda ria..
“Andai waktunya lebih lama lagi” kata  Kak Dhika
“ya bilang sama kepsek supaya waktu istirahatnya lebih lama.. Mungkin 25 atw 30  menit begitu” kata Ayu
“hehehe,,Iya ntr kita usulkan ya!” kata kak Dhika sambil tertawa kecil.
“Tumben,, biasanya lebih senang kalau istirahatnya cepat.. “ kataq
“yah,,skrg lagi pengen berlama-lama sama kalian.. Mumpung msh bisa”
“ahh kak Dhika ngomong apa sie,, pasti sllu bisalah” kata Ayu..
Sambil mendengar mereka mengobrol. Aq mengutak atik Handphoneq, mencari2 lagu yang passs untuk situasi ini.. wkwkwk

________>>>>                           Ucapkanlah kasih
1 kata yg q nantikan
Sebab q tak mampu membaca matamu,
Mendengar bisikmu….
Nyanyikanlah kasih
Senandun g kata hatimu
Sebab Q tak sanggup mengartikan
Getar ini….
Sebab Q meragu pada dirimu
….
Mengapa berat ungkapkan cinta
Padahal ia ada
Dalam rinai hujan
dalam terang bulan
juga dalam sedu sedan
Mengapa sulit mengaku cinta
Padahal dia terasa
Dalam rindu
Dan
Dalam hening malam….
Cinta,,,,
Terasa ada….
….

 Alunan Lagu Ada Cinta yang dibawakan oleh Acha & Irwansyah mengiringi obrolan kami di Kantin sekolah siang itu.
Tapi, berhubung waktu istirahat hanya 15 menit maka obrolan kami pun di hentikan saat lonceng kembali berbunyi. Tapi lumayan lah.. Sedikit demi sedikit mendekatkan mereka khan lumayan! Walaupun Cuma 15 menit/hari setiap jam istirahat.

….
Waktu berlalu, seminggu setelah kembalinya Kak Dhika ke sekolah aq kembali mengalami situasi tersulit dalam hidupq. Entah kenapa aq harus mengalami situasi itu lagi. Bahkan lebih sulit dari sebelumnya. Kenapa harus aq ????  Saat mengalami situasi itu sebelumnya, aq sangat putus asa dan sekarang aq dihadapkan lagi pada situasi yang sama dengan level yang lebih tinggi. Aq pesimis akan sanggup melewatinya!  Sanggupkah aq ??????
Pagi itu,,
“Hoooaaaamm,,,,Jam berapa ini..? koq tumben aq gak di bangunkan?” kataq saat terbangun dan melihat jendela kamarq yang masih tetutup rapat. Kemana si pembuka jendelaq setiap pagi itu ?? Koq tak nampak ya ?? J
Aq bergegas siap2 untuk pergi ke sekolah.
Seperti biasa, setelah siap2 aq menuju ke ruang makan. Kosong??! Kemana semua orang, Q lihat jam tanganq, jam 06.30. Q arahkan pandanganq ke jam dinding, sama.. jam 06.30 juga. Aneh!! Mustahil banget kalau Bunda dan Ayah blm bangun. Apalagi kak Dhika.. Ada apa ini ??
“Bunda….” Panggilq
“Di sini sayang..” jawab Bunda dari kamar Kak Dhika. Ah! Kak Dhika! Aq berlari ke kamar Kak Dhika.
“Kak Dhika Knp Bunda ?” Tanyaq panik melihat Kak Dhika yg terbaring lemas.
“Badannya Panas tinggi mknya mau di bawa ke RS lagi..” kata Bunda.
“Ayah mana ?”
“ Lagi ambil mobil di Garasi”
“Aq ikut Bun,,” kataq
Aq menatap wajah kak Dhika yang pucat, dy menatapq tapi seperti tak menatapq. Dy terlihat seperti orang yg tidak mengenaliq. Air mataq pun menetes,, Tuhan.. tolong sembuhkan dy..
Tiba di rumah sakit, Kak Dhika diperiksa. Kondisinya parah sehingga harus dilarikan ke ruang gawat darurat. Aq semakin panik, gelisah, takut dan sedih melihat keadaan itu. Aq berdoa dan terus berdoa semoga keadaan ini cepat berlalu.
Akhirnya, keadaannya mulai membaik dan dy tidak lagi berada di ruang gawat darurat.
Karena kak Dhika di rawat inap maka Bunda harus kembali ke rumah untuk mengambil beberapa pakaiannya dan tentu saja harus di antar oleh Ayah.
Aq tetap di rumah sakit untuk menjaga kak Dhika. Aq duduk di sampingnya sambil memandang wajahnya, menatapnya dengan sedih. Kenapa harus skit lagi kak ? L
Tapi aq bersyukur karena keadaannya mulai membaik, wajahnya terlihat lebih segar dan tampak sangat tampan. Kenapa begitu ya ? padahal tadi sangat pucat. Mungkin ini pertanda kalu dy sudah pulih.
“Dek,,Bunda mana ?”
“kak Dhika sdh bangun ? Bunda lagi ke rumah, knp kak?”
Mendengar jawabanq, wajahnya tampak kecewa. Dy terlihat seperti ingin mengatakan hal yang penting pada Bunda.
“Tunggu sebentar lagi ya kak..” kataq sambil mengambil ponsel dan mengirimkan pesan singkat pada Bunda.
“Blg Bunda jangan lama2. Sayang, knpa menangis?” kata kak Dhika sambil mengusap air mataq.
“hbisnya kk buat aq panik..”
“tenang aja dek, kk gak akan sakit lagi koq”
“janji ya kak?!”
“iya,janji”
Handphoneq berdering, sMs masuk dari Ayu
>>>> 
Ayu : Dhisa,Qm dimana ?????? knp gak ke sklh?
Aq : d rMh skit,kak Dhika skit lgi..
Ayu : Trs gmn keadaannya,?
Aq : sudah baikan..
Ayu : syukurlah….

Akhirnya Bunda datang juga, karena tadi aq ke rumah sakit pake pakaian seragam, Bunda nyuruh aq pulang untuk ganti baju dan balik lagi klau mau balik. Yah,,Bunda bener juga.. Masa anak sekolah nongkrong di RS.wkwkwk
Aq pulang dan ganti baju,, niatnya mau balik tapi Ayah koq gak jemput2 ya ??
Q menunggu,15 menit berlalu Ayah blm muncul…. 1 jam berlalu blm juga muncul…. Aq putuskan tuk menelpon Ayah
“halo..”
“Ayah dmn?knp tdk jemput??”
“Dhika kritis syg,,Ayah harus menenangkan Bunda”
“Kak Dhika…..K..K..kri..kritt..kritiss ?”

Saat itu juga, aq merasa terimpa batu yang sangat besar tepat di dadaq dan membuatq sulit bernafas. Aq jatuh, tersungkur di lantai dan aq tidak ingat apa yg terjadi selanjutnya. Saat membuka mata, yang nampak disampingq adalah Ayu.
“Dhisa, ada apa?”
“Ayu….Kak Dhika Kritis” kataq dan langsung memeluk Ayu dengan erat. Aq menangis sejadi2nya dipelukan Ayu, Ayu pun menangis mendengar kabar itu. Setelah kondisiq mulai mmbaik, aq dan Ayu pergi ke RS.
Sekelilingq terasa sangat gelap saat aku memasuki ruangan itu, langkahq berat mendekati tempat kak Dhika terbaring lemas tak berdaya, Mataq tak sanggup menatap monitor yg memunculkan tanda tanya yg membuatq putus asa. Aq berharap tanda itu cepat terganti. Aq melihat kak Dhika yang tdk membuka matanya sedari tadi.. Aq membisikkan harapan2q di telinganya, berharap dy mendengar dan pulih kembali.
Berjam2 keadaannya tak berubah, aq semakin panik apalagi melihat kondisi Bunda yang tak berdaya dan sesekali pingsan karena tak sanggup melihat keadaan kak Dhika yang sedari tadi blm juga sadar.
Tiba2 kak Dhika membuka matanya tapi pandangannya nampak kosong,,dy tdk bisa menanggapi apapun yang kami katakan. Dengan panik aq berteriak memanggil dokter dan dokter segera datang. Kami diminta untuk menunggu di luar.
Beberapa saat kemudian Dokter keluar dgn wajah yg sedih.
“Maaf,, kami sudah berusaha melakukan yang terbaik. Tapi tidak ada satupun yang bisa melawan kehendak Tuhan. Dhika sudah pergi.”
Penjelasan dokter membuatq sangat terpukul, aq berlari ke ruangan itu dan memeluknya erat2,,
“kak Dhika,,kenapa pergi ?? kakak sudah berjanji untuk tdk sakit lagi. Tapi kenapa?”
“Dhisa,sabar ya,,,, aq pun turut merasa kehilangan” kata Ayu menghiburku.
“sayang, kenapa pergi seperti ini. Bunda tidak bisa menerima ini. Jangan pergi nak..” tangis bunda.
Ruangan yg tadinya sunyi, dalam sekejap menjadi ruangan yang dihujani dengan tangis pilu keluarga kecil yang kehilangan satu2nya anak laki2,,
….
Mendung mulai menyelimuti bumi, angin kencang berhembus menerbangkan dedaunan yang berserakan di halaman rumahq yang sedari pagi di tinggalkan penghuninya,,kami tiba di rumah dengan kedukaan yang luar biasa. Hujan mulai turun dengan derasnya, seolah melambangkan air mata kami yang menetes saat itu.
Yang bisa q lakukan hanya duduk di samping Jenazah kak Dhika dan terus menangis. Sesekali aq mengusap wajahnya yang nampak pucat.
Kembali teringat :
**** “Addduuhhhh, kapan sie kakak akan  berhenti membuka jendelaq setiap pagi ?!”
         “tenang aja, sebentar lagi..”
Sekarang ucapannya baru teringat jelas di ingatanq, Kini takkan ada lagi yang membuka jendelaq di pagi hari dan membuatq terkena sinar mentari.
Teringat juga kata2nya disekolah
****“Andai waktunya lebih lama lagi”
        “yah,,skrg lagi pengen berlama-lama sama kalian.. Mumpung msh bisa”
Ungkapan2 itu baru q pahami saat ini, saat dy benar2 sudah pergi. Andai saat itu aq tau maksudnya, aq pasti sudah mencegahnya untuk pergi meninggalkan kami.
Aq sungguh tidak bisa menerima kenyataan ini. Kenapa Tuhan mengambilnya? Siapa yang akan menjagaq nanti ? Tuhan Jahat! Keluhq dalam hati.
….
Misa pemberkatan Jenasah kak Dhika sebelum penguburan membuatku sedikit bisa menerima kenyataan ini.
“Kematian pasti akan dialami oleh setiap manusia, kita tdk akan pernah tau kapan dan seperti apa ajal menjemput kita. Semua itu adalah kehendak Tuhan,Tuhan yang  memiliki hak penuh terhadap semua ciptaan_Nya termasuk kita manusia. Kita harus bisa merelakan kepergian orang2 yg kita cintai. Agar dia pun bisa tenang untuk pergi.”  Hanya itu yang q tangkap dari khotbah Pastor saat itu.
Aq sadar, Tuhan yang berkuasa atas diri qt. Dia yang berhak memutuskan kapan dan seperti apa akhir dari hidup qt.
Di Makam kak Dhika aq memanjatkan Doa kepada sang Pencipta agar kak Dhika dapat tenang dan bahagia di sana.
“Kak,,pergilah.. Kami iklash. Meskipun saat ini kami tdk bisa melihat ragamu tapi kami percaya bahwa kakak akan selalu menjaga kami dari sana” kataq sambil menaburkan bunga dan mencium Nisan kak Dhika,,Bunda yang masih tak berdaya hanya bisa meneteskan air mata dan terus mengusap Nisan kak Dhika..
Begitu pun dengan Ayu, sahabatq yang ingin q jodohkan dengan kak Dhika, hanya bisa tertegun memandang makam kak Dhika dengan deraian air mata.

….
Kini
Senyum ceria dan tawamu
Yang menghiasi hari2q
Tlah menjadi kenangan
Aq tak bisa lagi melihat wajahmu
Tak bisa mendengar suaramu
Tak bisa lagi memelukmu
Tak bisa lagi menyandarkan tubuhq di bahumu
Saat aku letih….
Kau tlah pergi
Pergi jauh meninggalkanq
Pergi dan takkan pernah kembali



,,,,,,_SELESAI_,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar