Kehilangan
Semua yang datang kan PERGI sisakan Lembaran memori
Tetapi
Kasihnya tetap tinggal disini,,,,
Satu persatu yg qt cintai takkan slamanya disini, slalu
mendampingi
di hidup ini….
Alunan lagu ini
kiranya dapat menenangkan jiwaq, memberiq kekuatan, menyadarkanq bahwa memang
semua yang datang akan selalu pergi. Orang yang qt cintai, yang qt sayangi
takkan selamanya bisa ada disamping qt. Suatu hari ketika Tuhan menghendaki
maka dy akan pergi dari hidup qt, qt takkan pernah tau kapan dan bagaimana dy
akan pergi karena semua itu adalah kehendak Tuhan. Ya! Tuhan yang memiliki
hidup qt, Dia berkuasa penuh atas diri qt. Yang harus qt lakukan adalah tetap bersyukur dan tetap percaya bahwa
rencana Tuhan akan selalu INDAH….
‘Kehilangan’ adalah
kejadian paling menyakitkan dalam hidupq, dan itu kehendak Tuhan. Tidak ada
yang bisa menghentikan kehendak Tuhan. Begitupun denganq, aq manusia biasa yang
sudah pasti tidak bisa menghentikan kehendak_Nya saat Dia menghendaki Kematian
orang yang paling berarti dalam hidupq. Orang yang sangat q sayangi. Bagiq
kematian adalah hal yang paling sulit dan bahkan sangat tidak bisa q terima,
sempat terlintas dalam benakq Tuhan
jahat! . Namun aq sadar, Tuhan yang menciptakan qt dan Dia punya hak penuh
terhadap qt. Aq berusaha menerima kenyataan ini meskipun aq selalu berharap ini
hanyalah mimpi.
,,,,,,_oOo_,,,,,,
Pagi
itu langit tampak cerah, hari terasa begitu indah. Membuatq semakin bersemangat
untuk pergi ke Sekolah.
Aq keluar dari kamarq dengan semangat menuju meja
makan. Nampak olehq sarapan yang selalu di hidangkan oleh Bunda. Nasi goreng
kesukaan keluarga kami. “hmmm yummy” kataq dengan sedikit godaan manja agar
Bunda semangat membuatkanq nasi goreng setiap pagi ^_^.. Tapi aq terdiam
membisu saat pandanganq tertuju pada 2 tempat duduk yang selalu kosong selama
seminggu ini. Sampai kapan 2 kursi itu akan terus kosong ??,, Minggu kemarin
Kak Dhika sakit jadi Ayah membawanya ke
rumah sakit. Setelah di periksa, Dokter menyarankan untuk Rawat Inap dan Ayah menyetujuinya.
Seminggu ini Ayah selalu menemaninya di rumah sakit.
“sayang, ayo duduk.. qt sarapan” kata Bunda sambil
menuntunq untuk duduk.
“hmmmm” aq menghela nafas.
“ayo dong Dhisa.. Jangan murung gitu, Bunda punya
kabar bahagia untukmu”. Kata Bunda
“Apa itu Bun ???” Tanyaq dengan semangat’45
berharap kabar itu tentang Kak Dhika.
“Tapi… Sarapan dulu,,,,” kata Bunda membuatq
penasaran
Dengan kecepatan penuh aq menghabiskan sarapanq
karena tak sabar lagi ingin mendengar kabar bahagia itu.
“Oke! Sekarang kasih tau kabarnya….” Kataq tanpa
menyadari bahwa ada 2 butir nasi yang tertinggal di daguq..hehehe
“ckckck Putri Bunda….” kata Bunda sambil tertawa
kecil lalu mengambil 2 butir nasi itu.
“hehehe ^_^” aq tertawa kecil
“Kabar bahagianya adalah,,,,hmmm kasih tau nggak ya??!” canda Bunda
“Kabar bahagianya adalah,,,,hmmm kasih tau nggak ya??!” canda Bunda
“aaaahhhhhhh,,, Bunda…” L rengekq….
“iya,,iya,, kabar bahagianya itu nanti siang Kak
Dhika pulang J”
“Yes!!!!! Akhirnya Kak Dhika pulang…. Hore!!!!!”
kataq dengan girang.
….
Saat disekolah, aq ingin sekali cepat2 pulang ke
rumah. Aq sangat ingin melihat Kak Dhika. Semoga
dy tidak sakit lagi,, Amin! Kataq
dalam hati.
“Hey! Ngelamun aja.. senyum2 sendiri pula.” Kata
Ayu sahabatq
“Ye,,, ganggu aja orang lagi ngelamun!” keluhq.
“chhiiieeee yang lagi jatuh cinta” goda Ayu.
“enak aja asbak(asal tebak) qm.. Aq lagi
membayangkan wajah kak Dhika yg ganteng.. gak sabar pengen ketemuJ” jelasq dengan wajah yang
berseri….
“wahhhhhJ kak Dhika udah sembuh ?!” tanya Ayu dengan
semangat
“Nah,,ketahuan deh…. Qm suka khan ma kkq?! Ayo
ngakuuuu…” Godaq melihat sahabatq yang tampak sangat bahagia sepertiq.
“ahhhhh Dhisa,,,,nggak koq.. aq khan cuma nanya”
katanya dengan wajah memerahJ
“kelihatan tau…. Ntr ke rumah yukkkk,,,, kangen
juga khan ma kak Dhika” ajakq.
“boleh.. udah lama juga aq gak main ke rumah qm..
Pintunya belum pindah khan ?!” jawabnya sambil bergurau..
“Iyalah…. Bisa aja qm nieJ” kataq
Akhirnya lonceng sekolah berbunyi, sebagai tanda
berakhirnya KBM(Kegiatan Belajar Mengajar) di sekolah. Waktunya untuk
pulaaannnnnng! Bahagianya J
Tiba dirumah, nampak orang yang sudah sangat tidak
asing bagiq sedang duduk di teras. Orang yang q tunggu2 kepulangannya.
“Kak Dhikaaaaaaa!!!!” teriakQ lalu berlari
menghampirinya, saking senangnya aq sampai lupa kalau aq datang bersama Ayu,
sahabat setiaQ.
“Ayu, qm gak nyapa Kak Dhika..?” Tanyaq sambil
menoleh kesamping
“Ooooopppssss,,Ayu ketinggalan..” kataq sambil
menoleh ke depan jalan masuk rumahq dan nampak Ayu yang bengong melihat
tingkahq tadi. Xixixi J
“Qm ini ! Masa Temennya di tinggalin. Ckckck..”
protes Kak Dhika
“Ehm,,hm,, ada pembelaan ya ?!”
“Dhisaaaa,,,,” teriak kak Dhika sambil mencoba
untuk memulai kebiasaan buruk.a ‘mencubit pipiq’ tapi gagal karena aq segera
berlari ke tempat perhentian Ayu.
“Hey! Udah lampu hijau tuh!! Jalan yukk..” candaq
“Hmmmm,,dasarr!! Aq selalu terlupakan….” Keluh Ayu
dengan kecewa L
“Maaf,,L jangan marah ya….?! Hu’um….” Kataq dengan wajah
memelas andalanQ.
“IIIIyyyyyaaaa! Gak tega aq lihat muka qm. Hmm”
“Nahh,, gituuu donk..”
….
“Hay,, Ayu.. apa kabar ?” sapa kak Dhika saat kami
berada tepat di hadapannya.
“Hay juga kak,, baik kak.. kk sendiri sudah merasa
sehat ?!
“Ehm….” Kataq memotong percakapan 2 manusia itu..
xixixi
“Dhisa,, apaan sie..” keluh Ayu.
“Aq buatkan minum dulu ya.. Kalian ngobrol dulu”
kataq sambil berlalu meninggalkan mereka berdua di teras.
Aq sengaja ke kamar dulu untuk mengganti pakaian
seragamq lalu menuju ke dapur untuk membuatkan minum supaya mereka bisa lebih
lama mengobrol. Sudah lumayan lama mereka saling memendam rasa, Ayu orangnya
emang lumayan pendiam dan tidak terlalu suka bercanda dgn orang lain selain aq.
Jadi agak sulit bagi kak Dhika yang cerewet itu untuk mendekatinya. Tapi,
mereka sebenarnya serasi juga. Sepertinya aq harus mencoba membuat mereka
dekat, Ayu khan sahabat baikq jadi apa salahnya jika q jodohkan dengan kak
Dhika (chiieee,, mw jadi pencoblang).
Opsss,, sepertinya aq sudah terlalu lama mengatur
strategi dikamar. Waktunya untuk beraksi! J
“kapan Kak Dhika masuk sekolah lagi?” tanya Ayu
“Chiiieeee,, kangen ni yeee…..” candaq dari depan
pintu sambil membawa jus untuk Ayu, lagi-lagi aq memotong pembicaraan mereka
sehingga Kak Dhika tidak sempat menjawab pertanyaan Ayu untuk kedua kalinya.
(wkwkwk dasar anak nakal!!)
“Ah, Dhisa ngagetin aja. Qm bwt minum untuk berapa
orang sie ?” tanya kak Dhika krna q terlalu lama buatnya.
“yaa Untuk 1 oranglah.. Emang Ayunya ada
berapa???? 1 aja khan?!” jawabq dengan
polos
“Lamaa banget, kayak buat minum tuk orang
sekampungg!” protes kak Dhika
“Aq sengaja kalee lama2,,khan biar kalian ada
kesempatan buat ngobrol 4mata!” bisikq pada kak Dhika dan dy tersenyum manis..
dasarr
Aq pun bergabung dan kami mulai mengobrol.
Menyenangkan! Aq bahagia bisa melihat Kak Dhika di rumah, apalagi melihat
sahabatq yang mulai cerewet J. Terlihat saat kami mengobrol dy berkali2 membuat
kami tertawa karena gurauannya. Awal yang baik sahabatQ.
Malam pun tiba, waktunya untuk beristirahat. Semoga
aq Mimpi indah seindah hari ini….
zzZZZZZ….
….
“Hoammmm,,silau….”keluhQ saat kak Dhika membuka
jendela kamarQ
“Ayo bangun…. Sudah siang nie! Siap2 sekolah gih..”
kata kak Dhika.
“Addduuhhhh, kapan sie kakak akan berhenti membuka jendelaq setiap pagi ?!” keluhq lagi
padanya yg selalu melakukan kebiasaannya membuka jendelaq dan membuatq silauuuu
terkena pancaran sinar mentari.
“tenang aja, sebentar lagi..” kata kak Dhika tapi
terdengar sayup2 olehq karena masih ngantuk.
“Ayooo cepat bangun!” katanya lagi sambil menarik
tanganq.
“iya,,iyaa,,”
Setelah bersiap2, seperti biasa aq menuju ruang
makan untuk sarapan. Rasanya bahagia melihat 2 kursi itu sudah tidak kosong
lagi. Trimakasih Tuhan J. Pagi
ini, kembali seperti pagi2 sebelumnya. Aq bisa menikmati sarapan pagi bersama
Bunda, Ayah dan Kak Dhika. Aq bisa melihat lesung pipi yang tercipta di pipinya
saat dy mengunyah makanannya. Sungguh hal yang paling mebahagiakan di hidupQ.
Aq berharap dy tidak sakit lagi, aq tidak ingin melewati hari-hariq tanpa dy,
kakak Laki-Laki satu2nya yang Q miliki.
Hari ini kak Dhika sudah pulih dan bisa masuk
sekolah lagi, senengnya bisa berangkat bareng dy..
“Hellooooww!!” sapaq pada Ayu yang sedang menikmati
sarapannya di Kantin sekolah.
“Ehh ngagetin! Tumben datangnya cepet banget.. “
Tanya Ayu padaq yang pagi ini lumayan cpt datang k sekolah.
“biasalah,, aq khan berangkat bareng kak Dhika. Tau
kan dy itu orgnya terlalu rajin !” Kataq sambil menyambar Tempe goreng terakhir
di piring Ayu. Wkwkwk
“Kak Dhika dah masuk sekolah?” tanyanya dengan
semangat sampai2 dia gak sadar kalau aq sudah menghabiskan satu2nya tempe
goreng yg tersisa di piringnya dan masih mencoba untuk meraba2 piring yg sudah
kosong.
“wah,, hbs rupanya!”
“baru sadar ?! Udah q sergap dari tadi kalee..”
“ahh,, dasarr qm!”
“Hey,,hey.. disini rupanya adikq syg” kata kak
Dhika yang tiba2 muncul di kantin.
“iya,,ada apa kak ?” tanyaq
“kangen,,”katanya dengan manja.
“Kangen ma Ayu mksudnya??” Godaq sambil bemain mata
dengan Ayu ^_* (ting!) wkwkwk
Teng,,Teng,,Teng….
Lonceng masuk berbunyi saat Ayu akan mengeluarkan
kalimat2 protesnya atas pernyataanq tadi. Akhirnya pending deh….
“Qt ketemu saat istirahat nanti ya!” kata kak Dhika
pada kami dan berlalu dengan cepat.
“Hmmmm,, lihat tuh kk Qm yang sangat disiplin
waktu. Pdhal yang lain nyantai2 aja dnger lonceng berbunyi”
“Tapii gitu2 qm diam2 mengagumi dy khan?! Ayo
ngaku….”
“Dhisa,,udahan ah.. Godain trs deh dri kmrin..”
kata Ayu malu2..
….
Waktu istirahat pun tiba,, Aq dan Ayu berjalan
santai ke Kantin untuk menemui kak Dhika..
Seperti dugaanq, kak Dhika sdh duduk manis di
Kantin dengan segelas Teh hangat.
“hai kak..” sapaq dan Ayu. Kami saling bertatapan
krna mengucapkan sapaan secara bersamaan.
“chieeee,, kompak amat” kata kak Dhika
“hehehe,, biasalah kak.. Sahabat sejati” kata Ayu
Kami bertiga pun memulai bercanda ria..
“Andai waktunya lebih lama lagi” kata Kak Dhika
“ya bilang sama kepsek supaya waktu istirahatnya
lebih lama.. Mungkin 25 atw 30 menit
begitu” kata Ayu
“hehehe,,Iya ntr kita usulkan ya!” kata kak Dhika
sambil tertawa kecil.
“Tumben,, biasanya lebih senang kalau istirahatnya
cepat.. “ kataq
“yah,,skrg lagi pengen berlama-lama sama kalian..
Mumpung msh bisa”
“ahh kak Dhika ngomong apa sie,, pasti sllu
bisalah” kata Ayu..
Sambil mendengar mereka mengobrol. Aq mengutak atik
Handphoneq, mencari2 lagu yang passs untuk situasi ini.. wkwkwk
________>>>> Ucapkanlah kasih
1 kata yg q nantikan
Sebab q tak mampu membaca matamu,
Mendengar bisikmu….
Nyanyikanlah kasih
Senandun g kata hatimu
Sebab Q tak sanggup mengartikan
Getar ini….
Sebab Q meragu pada dirimu
….
Mengapa berat ungkapkan cinta
Padahal ia ada
Dalam rinai hujan
dalam terang bulan
juga dalam sedu sedan
Mengapa sulit mengaku cinta
Padahal dia terasa
Dalam rindu
Dan
Dalam hening malam….
Cinta,,,,
Terasa ada….
….
Alunan Lagu Ada Cinta yang dibawakan oleh Acha & Irwansyah mengiringi obrolan
kami di Kantin sekolah siang itu.
Tapi, berhubung waktu istirahat hanya 15 menit maka
obrolan kami pun di hentikan saat lonceng kembali berbunyi. Tapi lumayan lah..
Sedikit demi sedikit mendekatkan mereka khan lumayan! Walaupun Cuma 15
menit/hari setiap jam istirahat.
….
Waktu berlalu, seminggu setelah kembalinya Kak
Dhika ke sekolah aq kembali mengalami situasi tersulit dalam hidupq. Entah
kenapa aq harus mengalami situasi itu lagi. Bahkan lebih sulit dari sebelumnya.
Kenapa harus aq ???? Saat mengalami
situasi itu sebelumnya, aq sangat putus asa dan sekarang aq dihadapkan lagi
pada situasi yang sama dengan level yang lebih tinggi. Aq pesimis akan sanggup
melewatinya! Sanggupkah aq ??????
Pagi itu,,
“Hoooaaaamm,,,,Jam berapa ini..? koq tumben aq gak
di bangunkan?” kataq saat terbangun dan melihat jendela kamarq yang masih
tetutup rapat. Kemana si pembuka jendelaq setiap pagi itu ?? Koq tak nampak ya
?? J
Aq bergegas siap2 untuk pergi ke sekolah.
Seperti biasa, setelah siap2 aq menuju ke ruang
makan. Kosong??! Kemana semua orang, Q lihat jam tanganq, jam 06.30. Q arahkan
pandanganq ke jam dinding, sama.. jam 06.30 juga. Aneh!! Mustahil banget kalau
Bunda dan Ayah blm bangun. Apalagi kak Dhika.. Ada apa ini ??
“Bunda….” Panggilq
“Di sini sayang..” jawab Bunda dari kamar Kak
Dhika. Ah! Kak Dhika! Aq berlari ke kamar Kak Dhika.
“Kak Dhika Knp Bunda ?” Tanyaq panik melihat Kak
Dhika yg terbaring lemas.
“Badannya Panas tinggi mknya mau di bawa ke RS
lagi..” kata Bunda.
“Ayah mana ?”
“ Lagi ambil mobil di Garasi”
“Aq ikut Bun,,” kataq
Aq menatap wajah kak Dhika yang pucat, dy menatapq
tapi seperti tak menatapq. Dy terlihat seperti orang yg tidak mengenaliq. Air
mataq pun menetes,, Tuhan.. tolong sembuhkan dy..
Tiba di rumah sakit, Kak Dhika diperiksa.
Kondisinya parah sehingga harus dilarikan ke ruang gawat darurat. Aq semakin
panik, gelisah, takut dan sedih melihat keadaan itu. Aq berdoa dan terus berdoa
semoga keadaan ini cepat berlalu.
Akhirnya, keadaannya mulai membaik dan dy tidak
lagi berada di ruang gawat darurat.
Karena kak Dhika di rawat inap maka Bunda harus
kembali ke rumah untuk mengambil beberapa pakaiannya dan tentu saja harus di
antar oleh Ayah.
Aq tetap di rumah sakit untuk menjaga kak Dhika. Aq
duduk di sampingnya sambil memandang wajahnya, menatapnya dengan sedih. Kenapa
harus skit lagi kak ? L
Tapi aq bersyukur karena keadaannya mulai membaik,
wajahnya terlihat lebih segar dan tampak sangat tampan. Kenapa begitu ya ?
padahal tadi sangat pucat. Mungkin ini pertanda kalu dy sudah pulih.
“Dek,,Bunda mana ?”
“kak Dhika sdh bangun ? Bunda lagi ke rumah, knp
kak?”
Mendengar jawabanq, wajahnya tampak kecewa. Dy
terlihat seperti ingin mengatakan hal yang penting pada Bunda.
“Tunggu sebentar lagi ya kak..” kataq sambil
mengambil ponsel dan mengirimkan pesan singkat pada Bunda.
“Blg Bunda jangan lama2. Sayang, knpa menangis?”
kata kak Dhika sambil mengusap air mataq.
“hbisnya kk buat aq panik..”
“tenang aja dek, kk gak akan sakit lagi koq”
“janji ya kak?!”
“iya,janji”
Handphoneq berdering, sMs masuk dari Ayu
>>>>
Ayu : Dhisa,Qm
dimana ?????? knp gak ke sklh?
Aq : d rMh skit,kak
Dhika skit lgi..
Ayu : Trs gmn
keadaannya,?
Aq : sudah baikan..
Ayu : syukurlah….
Akhirnya Bunda datang juga, karena tadi aq ke rumah
sakit pake pakaian seragam, Bunda nyuruh aq pulang untuk ganti baju dan balik
lagi klau mau balik. Yah,,Bunda bener juga.. Masa anak sekolah nongkrong di
RS.wkwkwk
Aq pulang dan ganti baju,, niatnya mau balik tapi
Ayah koq gak jemput2 ya ??
Q menunggu,15 menit berlalu Ayah blm muncul…. 1 jam
berlalu blm juga muncul…. Aq putuskan tuk menelpon Ayah
“halo..”
“Ayah dmn?knp tdk
jemput??”
“Dhika kritis
syg,,Ayah harus menenangkan Bunda”
“Kak
Dhika…..K..K..kri..kritt..kritiss ?”
Saat itu juga, aq merasa terimpa batu yang sangat
besar tepat di dadaq dan membuatq sulit bernafas. Aq jatuh, tersungkur di
lantai dan aq tidak ingat apa yg terjadi selanjutnya. Saat membuka mata, yang
nampak disampingq adalah Ayu.
“Dhisa, ada apa?”
“Ayu….Kak Dhika Kritis” kataq dan langsung memeluk
Ayu dengan erat. Aq menangis sejadi2nya dipelukan Ayu, Ayu pun menangis
mendengar kabar itu. Setelah kondisiq mulai mmbaik, aq dan Ayu pergi ke RS.
Sekelilingq terasa sangat gelap saat aku memasuki
ruangan itu, langkahq berat mendekati tempat kak Dhika terbaring lemas tak
berdaya, Mataq tak sanggup menatap monitor yg memunculkan tanda tanya yg
membuatq putus asa. Aq berharap tanda itu cepat terganti. Aq melihat kak Dhika
yang tdk membuka matanya sedari tadi.. Aq membisikkan harapan2q di telinganya,
berharap dy mendengar dan pulih kembali.
Berjam2 keadaannya tak berubah, aq semakin panik
apalagi melihat kondisi Bunda yang tak berdaya dan sesekali pingsan karena tak
sanggup melihat keadaan kak Dhika yang sedari tadi blm juga sadar.
Tiba2 kak Dhika membuka matanya tapi pandangannya
nampak kosong,,dy tdk bisa menanggapi apapun yang kami katakan. Dengan panik aq
berteriak memanggil dokter dan dokter segera datang. Kami diminta untuk
menunggu di luar.
Beberapa saat kemudian Dokter keluar dgn wajah yg
sedih.
“Maaf,, kami sudah berusaha melakukan yang terbaik.
Tapi tidak ada satupun yang bisa melawan kehendak Tuhan. Dhika sudah pergi.”
Penjelasan dokter membuatq sangat terpukul, aq
berlari ke ruangan itu dan memeluknya erat2,,
“kak Dhika,,kenapa pergi ?? kakak sudah berjanji
untuk tdk sakit lagi. Tapi kenapa?”
“Dhisa,sabar ya,,,, aq pun turut merasa kehilangan”
kata Ayu menghiburku.
“sayang, kenapa pergi seperti ini. Bunda tidak bisa
menerima ini. Jangan pergi nak..” tangis bunda.
Ruangan yg tadinya sunyi, dalam sekejap menjadi
ruangan yang dihujani dengan tangis pilu keluarga kecil yang kehilangan
satu2nya anak laki2,,
….
Mendung mulai menyelimuti bumi, angin kencang
berhembus menerbangkan dedaunan yang berserakan di halaman rumahq yang sedari
pagi di tinggalkan penghuninya,,kami tiba di rumah dengan kedukaan yang luar
biasa. Hujan mulai turun dengan derasnya, seolah melambangkan air mata kami
yang menetes saat itu.
Yang bisa q lakukan hanya duduk di samping Jenazah
kak Dhika dan terus menangis. Sesekali aq mengusap wajahnya yang nampak pucat.
Kembali teringat :
**** “Addduuhhhh, kapan sie kakak akan berhenti membuka jendelaq setiap pagi ?!”
“tenang aja, sebentar lagi..”
Sekarang ucapannya baru teringat jelas di ingatanq,
Kini takkan ada lagi yang membuka jendelaq di pagi hari dan membuatq terkena
sinar mentari.
Teringat juga kata2nya disekolah
****“Andai waktunya lebih lama lagi”
“yah,,skrg lagi pengen berlama-lama sama kalian.. Mumpung msh bisa”
Ungkapan2 itu baru q pahami saat ini, saat dy
benar2 sudah pergi. Andai saat itu aq tau maksudnya, aq pasti sudah mencegahnya
untuk pergi meninggalkan kami.
Aq sungguh tidak bisa menerima kenyataan ini.
Kenapa Tuhan mengambilnya? Siapa yang akan menjagaq nanti ? Tuhan Jahat! Keluhq
dalam hati.
….
Misa pemberkatan Jenasah kak Dhika sebelum
penguburan membuatku sedikit bisa menerima kenyataan ini.
“Kematian pasti akan dialami oleh setiap manusia,
kita tdk akan pernah tau kapan dan seperti apa ajal menjemput kita. Semua itu
adalah kehendak Tuhan,Tuhan yang
memiliki hak penuh terhadap semua ciptaan_Nya termasuk kita manusia.
Kita harus bisa merelakan kepergian orang2 yg kita cintai. Agar dia pun bisa tenang
untuk pergi.” Hanya itu yang q tangkap
dari khotbah Pastor saat itu.
Aq sadar, Tuhan yang berkuasa atas diri qt. Dia
yang berhak memutuskan kapan dan seperti apa akhir dari hidup qt.
Di Makam kak Dhika aq memanjatkan Doa kepada sang
Pencipta agar kak Dhika dapat tenang dan bahagia di sana.
“Kak,,pergilah.. Kami iklash. Meskipun saat ini
kami tdk bisa melihat ragamu tapi kami percaya bahwa kakak akan selalu menjaga
kami dari sana” kataq sambil menaburkan bunga dan mencium Nisan kak
Dhika,,Bunda yang masih tak berdaya hanya bisa meneteskan air mata dan terus
mengusap Nisan kak Dhika..
Begitu pun dengan Ayu, sahabatq yang ingin q
jodohkan dengan kak Dhika, hanya bisa tertegun memandang makam kak Dhika dengan
deraian air mata.
….
Kini
Senyum ceria dan
tawamu
Yang menghiasi
hari2q
Tlah menjadi
kenangan
Aq tak bisa lagi
melihat wajahmu
Tak bisa mendengar
suaramu
Tak bisa lagi
memelukmu
Tak bisa lagi
menyandarkan tubuhq di bahumu
Saat aku letih….
Kau tlah pergi
Pergi jauh
meninggalkanq
Pergi dan takkan
pernah kembali
,,,,,,_SELESAI_,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar